Berbagai strategi dan kebijakan telah dijalankan pemerintah untuk mewujudkan daerah ini agar dapat menjadi tujuan utama kunjungan wisatawan dunia. Salah satunya adalah program “Visit Lombok Sumbawa 2012”, sebuah program yang dicanangkan Pemerintah Provinsi NTB untuk mendatangkan satu juta kunjungan wisatawan yang puncaknya diharapkan akan terjadi pada tahun 2012 mendatang.
Bukti keseriusan tersebut bahkan mendapat tanggapan serius dari Presiden RI, Susilo Bambang Yudoyono, yang berkenan melakukan launching secara langsung program “Visit Lombok Sumbawa 2012”.
Tak hanya itu, promosi besar-besaran juga dilakukan Pemerintah Provinsi NTB agar bidang kepariwisataan ini bisa di kenal secara luas oleh masyarakat dunia. Termasuk membuat iklan pariwisata NTB pada tahun 2009 lalu, yang meskipun untuk itu pemerintah daerah harus mengeluarkan anggaran yang tak sedikit, Rp 1,6 milyar, namun hasilnya adalah sebuah tayangan iklan tentang pariwisata NTB yang sangat berkualitas, sekaligus dapat menggambarkan keindahan alam, kekayaan budaya, serta kehidupan sehari-hari masyarakat NTB.
Untuk mewujudkan itu, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB, yang sebelumnya bernama Badan Lombok Sumbawa Promo, menggandeng rumah produksi professional dan terkemuka di Indonesia, Imagine Pictures, untuk menggarap iklan pariwisata NTB tersebut.
Menurut Ketua BPPD NTB, Awanadhi Aswinabawa, iklan pariwisata NTB itu dibintangi oleh dua orang asing warga Negara Inggris dan Australia. “Ceritanya, mereka berdua adalah sepasang pengantin baru yang sedang berbulan madu di Pulau Lombok,” ujar Awan, sapaan akrabnya.
Setelah iklan pariwisata NTB itu jadi, pemerintah pusat ternyata juga tidak tinggal diam, melalui Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI, mereka ikut berperan menyukseskan program pariwisata NTB dengan menayangkan iklan itu di empat stasiun televisi nasional, dengan durasi sekitar 30 detik per sekali tayang.
“Iklan ini tidak hanya ditayangkan di sejumlah televisi nasional saja, tetapi juga di putar di media luar negeri seperti CNBC-Amerika dan BBC-Inggris,” sebut Awan.
Sebagai efek dari berbagai promosi, maupun kebijakan yang telah di tempuh tersebut, saat ini bidang kepariwisataan NTB mulai menunjukkan hasilnya. Hal ini dapat di lihat dari jumlah kunjungan wisatawan yang setiap waktu menunjukkan trend yang selalu meningkat. Demikian pula pertumbuhan pembangunan hotel, restaurant, ataupun berbagai fasilitas lainnya juga ikut meningkat.
Seiring hal itu, iklan promosi pariwisata NTB juga berhasil mendapatkan penghargaan “Indonesia Leading Creative TVC (Television Comercil)” dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI, yang diserahkan di Hotel Rich Carlton Jakarta pada tanggal 21 Oktober 2010, dan diterima oleh Ketua BPPD NTB, Awanadhi Aswinabawa, dengan didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB, Drs L Gita Aryadi, M.Si, serta salah seorang pelaku wisata NTB yang juga mantan Ketua Badan Lombok Sumbawa Promo (sekarang BPPD NTB), Ir. H Misbach Mulyadi.
Penghargaan ini di terima kata Awan, karena iklan promosi pariwisata NTB dinilai memiliki kualitas yang sangat bagus, dan tayangannya dapat mewakili tak hanya ikon pariwisata NTB, tetapi juga kehidupan masyarakat NTB secara umum. Buktinya, meskipun iklan ini berlatar belakang Pulau Lombok, tetapi gambar yang ditayangkan dalam iklan ini juga mencakup potensi wisata yang ada di Pulau Sumbawa seperti pantai Lakey, Moyo, Satonda, dan lainnya.
“Bahkan dalam iklan promosi pariwisata “Visit Indonesia”, ada beberapa cuplikan dalam adegan iklan pariwisata NTB yang di pakai. Hal ini tentu saja membanggakan, sekaligus NTB bisa terpromosikan,” jelas Awan.
Dalam penyerahan penghargaan iklan pariwisata di Jakarta itu lanjut Awan, ternyata BPPD NTB juga berhasil mendapatkan penghargaan “Indonesia Leading Tourism Board”.
“BPPD NTB di nilai sebagai badan promosi pariwisata daerah yang agresif, aktif, dan kreatif, sehingga mampu meyakinkan berbagai kalangan industri nasional maupun internasional untuk menyelenggarakan berbagai even di NTB, seperti penyelenggaraan TIME (Tourism Indonesia Mart & Expo) dua tahun berturut (2009 dan 2010), IMCTM (Indonesia MICE & Corporate Travel Mart), dan lainnya,” pungkas Awan.(sslelono)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar