Gempa berkekuatan 7,9 Skala Richter (SR) yang mengguncang Provinsi Sumatera Barat beberapa waktu lalu, meninggalkan kedukaan yang mendalam bagi rakyat Indonesia.
Keadaan yang porak poranda, serta banyaknya korban jiwa yang berjatuhan, maupun para pengungsi yang kebingungan menatap rumah tempat mereka bernaung hancur, membuat sejumlah musisi lokal Nusa Tenggara Barat (NTB), mencoba menyalurkan empati mereka dengan cara sendiri, yaitu dengan menggelar konser penggalangan dana untuk korban gempa bumi Sumatera Barat.
Konser bertajuk “Blues On The Road” tersebut, digelar para pecinta musik Blues yang tergabung dalam Lombok Blues Community, dimana kehadirannya ternyata mampu menarik animo masyarakat untuk berduyun-duyun menyaksikan pagelaran musik blues yang berlangsung di depan Senggigi Indah Salon & Spa, tepatnya di sebelah happy Café, daerah wisata pantai Senggigi, Lombok Barat.
“Kita mulai dari pukul 15.00 Wita sore, tapi sempat berhenti karena hujan turun,” terang Aan, gitaris kelompok Tomstone yang juga merupakan salah satu pengisi acara.
Selain menggelar pentas musik, pihak panitia juga melakukan pelelangan lagu, dimana uang hasil pelelangan akan disalurkan untuk membantu korban gempa Sumatera Barat. Pihak penyelenggara juga mengedarkan kotak sumbangan, dan banyak para wisatawan baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara yang tergerak untuk memberikan sumbangan seadanya, demi meringankan beban para korban bencana alam di Ranah Minang tersebut.
“Acara ini asyik banget. Selain kita bisa mendengarkan musik dan ber-jam session, tapi kita juga tak lupa mewujudkan empati kita terhadap bencana yang terjadi beberapa saat yang lalu,”papar Egas, salah satu mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Mataram, yang juga berkesempatan menunjukkan kemampuannya di pentas musik tersebut.
Pentas musik yang berlangsung Minggu 11 Oktober 2009 lalu itu , juga menghadirkan beberapa band papan atas Kota Mataram, antara lain, Black Talk, Tomstone, D`Perotz, Ary Juliyant, Yellow Jacket, D`gung Blues Band, Rolling Door, Bobo Brotherhood dan masih banyak lagi pengisi acara lainnya.
“Bisa dikatakan, hampir semua musisi senior hadir disini. Acara ini juga bisa dikatakan sebagai ajang reuni, transformasi ilmu antara musisi lintas generasi,”jelas Kobul, salah satu pemain bass handal, yang tampak asyik bergoyang mengikuti irama blues 8 bar yang terdengar membahana.
Sementara coordinator Lombok Blues Community, Bambang Kusyanto, dalam keterangannya mengatakan, bahwa kegiatan “Blues On The Road” yang dilakukan pihaknya itu adalah sebagai realisasi program Lombok Blues Community, sekaligus penggalangan dana untuk korban gempa bumi di Provinsi Sumatera Barat.
“Dari acara tersebut, dapat terkumpul dana sebesar Rp. 1.490.000, yang akan disalurkan langsung kepada korban gempa bumi,” ujarnya seraya mengatakan, dalam waktu dekat (31/10/2009), Lombok Blues Community juga akan menggelar kegiatan serupa di Gili Trawangan.(sslelono)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar