Gubernur NTB, DR. TGH. M. Zainul Majdi, MA, atau biasa disapa dengan nama Tuan Guru Bajang (TGB), tercatat dalam Musium Rekor Indonesia (MURI) sebagai Gubernur paling muda di Indonesia, yakni pada usia 36 tahun 3 bulan 17 hari, terhitung saat pelantikan 12 September 2008 lalu.
Penghargaan tersebut disampaikan langsung oleh Senior Manajer MURI, Paulus Pangka SH, usai digelar upacara bendera peringatan hari Sumpah Pemuda, Rabu, 28 Oktober 2009 kemarin di halaman kantor Gubernur NTB.
Rekor ini menurut Paulus, mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Gubernur Bengkulu periode 2005 - 2010, Agus Rin M Najamudin, yang tercatat di MURI pada usia 36 tahun 5 bulan sejak dilantik.
“Untuk pencatatan rekor MURI di NTB, sebenarnya bukan hal yang baru lagi, karena MURI sendiri sebelumnya juga pernah mencatat rekor-rekor seperti konvoi sepeda motor dengan mata tertutup dan juga pencatatan salah satu rekor di Kabupaten Sumbawa Barat,” ujar Paulus.
Lantas, kenapa rekor ini baru diberikan sekarang? Dan mengapa tidak langsung diberikan kepada TGB ketika dilantik menjadi Gubernur NTB? Menjawab itu, kembali Paulus menyatakan, bahwa untuk mencatat rekor seseorang, terkadang MURI harus menanyakan lebih dahulu kepada orang bersangkutan. Mengingat beberapa kasus yang terjadi, kadang-kadang ada orang yang enggan nama atau capaian rekornya dicatat oleh MURI.
“Pada kasus-kasus seperti ini, MURI sangat menghargai privasi seseorang dan tak akan mencatatnya, apalagi sampai mengumumkannya,” ucap Paulus.
Terus kenapa diberikan sekarang, yakni bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda? “Karena hari Sumpah Pemuda merupakan momen yang tepat dan sesuai dengan permintaan TGB sendiri,” sambung Kepala Bappeda NTB, Rosyadi Sayuti, yang ikut mendampingi Paulus.
Pihak MURI sendiri lanjut Rosyadi, telah mencatat dan memutuskan lama, yaitu ketika pelaksanaan pelantikan Gubernur NTB, 12 September 2008 lalu. Dimana informasi tersebut langsung didapatkan dari LSI (Lingkaran Survey Indonesia) sebagai lembaga yang menjadi mitra saat pemilihan kepala daerah (Pilkada) NTB beberapa waktu lalu.
Selanjutnya pihak MURI mengkonfirmasikan hal itu kepada Gubernur NTB, apakah sertifikat rekor Gubernur Termuda itu mau diserahkan saat pelantikan atau ketika HUT TGB? “Namun oleh TGB disarankan agar diserahkan ketika hari Sumpah Pemuda,” ujar Rosyadi.
“Ketika penyerahan penghargaan serupa kepada Gubernur Bengkulu beberapa waktu lalu, juga ada jeda setahun setelah pelantikan. Jadi, tidak ada tendensi apa-apa dibalik penyerahan rekor ini, tetapi murni inisiatif dari MURI sebagai lembaga independent,” sahut Paulus.
Lebih jauh dikatakan, bahwa rekor Gubernur Termuda kali ini, merupakan rekor ke 3.947 yang pernah dicatat pihak MURI. “Ada empat kriteria yang bisa menjadi penilaian lembaga pencatat rekor di Indonesia ini (MURI-red), yakni yang pertama, yang unik, yang langka dan yang paling. Untuk Gubernur Termuda di Indonesia ini, bisa dikatakan masuk sebagai kriteria penilaian yang paling,” beber Paulus.
Sementara Gubernur NTB, KH M Zainul Majdi MA, usai menerima penghargaan menyatakan, bahwa dengan adanya rekor yang diterimanya tersebut, diharapkan akan memotivasi pemuda-pemuda lainnya agar berbuat yang sama untuk membangun bangsanya.
“Seperti yang diamanatkan oleh Menpora, DR Andi Alfian Malarangeng dalam upacara peringatan hari Sumpah Pemuda tadi, kalau seluruh elemen pemuda bisa bersatu seperti apa yang dilakukan pemuda Indonesia tahun 1928 silam, maka bangsa ini akan maju. Walau muda usianya, tapi kalau memiliki komitmen, maka apa yang diinginkan akan terpenuhi sesuai dengan target,” ujar Gubernur singkat.(sslelono)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar