Bentuk kepedulian masyarakat dalam mendukung sektor kepariwisataan di Nusa Tenggara Barat, khususnya di wilayah obyek wisata pantai Senggigi dan sekitarnya, Yayasan Sosial Cinta Lingkungan Lombok Sumbawa (YSCLLS) telah menggelar program kebersihan sungai Jayakarta, Batu Layar, Lombok Barat, mulai Rabu (7/10/2009) lalu.
Program kebersihan sungai tersebut dilakukan, menurut coordinator program, Gavin Birch dari Australia Barat, merupakan keprihatinannya setelah melihat ceceran sampah yang bertebaran di sepanjang sungai Jayakarta.
“Padahal sungai yang melintasi Dusun Orong, Dusun Kekeran, Dusun Teloke dan Dusun Tanah Embet (semua dusun masuk dalam wilayah Desa Batu Layar), jika musim hujan dating, maka sampah – sampah itu akan mengalir ke muara di sekitar pantai depan Hotel Jayakarta, sehingga akan mengotori pantai di sepanjang kawasan tersebut,” kata pria yang mengaku telah tinggal di Lombok selama hampir 23 tahun ini.
Menurut lelaki yang setelah memeluk agama Islam, kemudian lebih dikenal dengan nama Husin Abdullah ini, dalam menjalankan program Gerakan Terpadu Membangun Desa, atau lebih dikenal dengan program “Indonesia Hijau dan Bersih” itu, pihaknya mengaku mengalami kesulitan untuk menyadarkan warga di empat dusun itu, karena warganya masih saja terus membuang sampah ke sungai. Padahal sejak setahun terakhir, disekitar tempat itu juga telah disediakan container sampah milik Pemerintah Kabupaten Lombok Barat yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membuang sampahnya.
“Untuk itu kami meminta kepada pihak pemerintah, atau instansi terkait, agar mau ikut menyadarkan penduduk. Mengingat pentingnya masalah kebersihan sampah yang erat kaitannya dengan sector kepariwisataan di Lombok Barat, khususnya obyek wisata pantai Senggigi yang sudah banyak dikenal dunia luar,” pinta Husin.
Lebih lanjut dikatakan Husin, program kebersihan di sungai Jayakarta ini merupakan permulaan dari program Gerakan Terpadu Membangun Desa, khususnya untuk menangani permasalahan sampah milik rumah tangga.
Dan untuk mewujudkan program YSCLLS ini, pihaknya mengaku sudah mendapat jawaban positif dari pihak VLOK Foundation (Belanda) dan Beach Club atas proposal yang dilayangkan. Dimana mereka bersedia menjadi sponsor utama, dalam hal ini adalah dukungan dana untuk program Indonesia Bersih dan Hijau, serta mengorganisasikan program ini sedikitnya di 3 dusun, yakni Dusun Orong, Kekeran dan Teloke.
“Jika anggaran tersebut sudah ada, nantinya kami akan memberdayakan warga di 4 dusun (Dusun Orong, Dusun Kekeran, Dusun Teloke dan Dusun Tanah Embet) untuk membersihkan sampah yang ada di sungai Jayakarta. Dalam sehari, pekerja akan mendapatkan upah sebesar 30 ribu rupiah, dengan masa kerja mulai dari jam 07.00 sampai 12.00,” ujar Husin.
Selain itu, suami dari Siti Hawa ini juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada beberapa pihak yang selama ini telah mendukung kegiatan kebersihan lingkungan yang dilakukan selama puluhan tahun berdiam di Lombok, seperti kepada Steve & Paul (pemilik PT Arafura), Indra Foto, Kunci Vila’s, Beach Club, PT Air Narmada dan Mataram Mall.(sslelono)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar