Arus kunjungan wisatawan asal Australia ke Indonesia, belakangan ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Fakta ini, telah menggerakkan Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI untuk meningkatkan promosinya di Negara Kanguru itu. Dimana sebuah event promosi bergengsi yang di gelar di Goald Coast-Australia, The Bulletin Travel Show, 7-10 Mei 2009 lalu, menjadi salah satu pilihan mempromosikan pariwisata Indonesia.
Presentase kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) asal Australia tahun 2008 tak kurang dari 50 persen. Ini sekaligus menunjukkan posisi Indonesia yang strategis di mata masyarakat Australia.
Karenanya, Indonesia bersama daerah-daerah potensial pariwisata di Tanah Air harus segera melakukan perbaikan dan pembenahan, termasuk menggerakkan promosi ke luar negeri secara intensif dan tepat sasaran.
Realita kemajuan Australia saat ini yang berhasil membangun image sebagai negara yang ideal bagi pelancong di dunia, membuat Indonesia juga harus berbuat sesuatu yang lebih besar agar bisa menggaet para wisatawan mancanegara, termasuk dari Australia. Terlebih melihat hubungan bilateral Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudoyono dan Pemerintah Australia dengan Perdana Menteri Kevin Rudd belakangan ini yang cukup baik.
Hal itu juga dibenarkan Sudaryomo Hartosudarmo, Consul General of the Republic of Indonesia. ‘’Hubungan bilateral kedua negara manis sekali. Ini kita manfaatkan untuk kerjasama bidang pendidikan dan tourism,’’ kata Sudaryomo di sela acara gathering dengan para pengunjung dan travel agent di arena The Bulletin Travel Show di Gold Coast.
Sementara Molly Prabawaty, Kepala Seksi Promosi untuk Wilayah Pasifik Kementerian Budpar menyebutkan, jumlah turis ke Indoensia pada 2008 sebanyak 6,4 juta orang, dan tercatat 387.547 diantaranya wisatawan asal Australia. Jika dibandingkan dengan tahun 2007, jumlah wisatawan Australia meningkat sekitar 45%.
Kenaikan angka ini mengindikasikan bahwa situasi di Indonesia sekarang semakin stabil dan aman untuk dikunjungi. Australia merupakan penyumbang nomor empat dalam jumlah wisatawan ke Indonesia, setelah Singapura, Malaysia dan Jepang.
Tahun ini, Indonesia melanjutkan program Visit Indonesia Year dan menargetkan 6,5 juta total wisatawan, dimana 550 ribu wisatawan diantaranya diharapkan dari Australia.
Hingga akhir Maret 2009, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia telah mencapai 1.406.034 orang, dengan 88.344 diantaranya wisatawan dari Australia.
Hanya saja, Bali masih menjadi tujuan utama orang-orang Australia. Terbukti dari angka total kunjungan itu tercatat 262.735 kunjungan ke Bali atau naik 59,69% dibandingkan tahun 2007 yang sebesar 164.544 kunjungan. Angka tersebut memposisikan Australia di posisi kedua Wisman terbanyak yang datang ke Bali setelah Jepang.
Menurut Molly, pihaknya menggalakkan promosi ke Australia karena melihat pasarnya yang potensial untuk mendongkrak arus kunjungan Wisman. Tentunya daerah-daerah potensial seperti Lombok dan Sumbawa sebagai destinasi alternatif, juga digandeng dalam kegiatan promosi seperti di Gold Coast ini.
Scott Thorton dari Organisers International, penyelenggara The Bulletin Travel Show 2009 menyebutkan, di event tersebut para wisatawan bisa mendapatkan informasi detail dari jasa penyedia liburan yang memiliki banyak paket diskons dan penawaran.
Untuk itu, tak heran kalau pada ajang travel show tersebut tampak sejumlah travel agent yang memiliki jaringan tingkat dunia seperti Jetset World Travel dan The Cruise Travel ikut menghadiri. Bahkan kedua travel ini juga menawarkan beberapa paket tour ke Indonesia, termasuk ke Bali dan Lombok.
Kesempatan ini, menurut Sekretaris Lombok Sumbawa Promo, Rosilawati Djapa, tak mau disia-siakan pihaknya. Salah satu ajang promosi pariwisata bergengsi di Australia ini dimanfaatkan Lombok Sumbawa Promo untuk menjelaskan kepada dunia internasional tentang daya tarik Lombok dan Sumbawa, yang pada akhirnya wisatawan mancanegara menjadikan NTB sebagai destinasi pilihan prioritas.
Melalui tayangan iklan pariwisata Lombok-Sumbawa di stand Indonesia lanjut Rosilawati yang didampingi rekannya, Masri, GM Sheraton Senggigi Beach Resort, nampak memberikan gambaran (keajaiban) Lombok dan Sumbawa.
Tidak sedikit pengunjung yang terhenti di Booth Lombok-Sumbawa Promo karena harus menyaksikan tayangan iklan tersebut. “Lombok memang indah. Saya sudah ke sana, juga sempat surfing ke pantai Lakey Dompu,” tutur Bill Caa, seorang Surfer dari Gold Coast.
Sementara menurut Nicki Lawsan dari Allround Travel Centre yang sering menjual paket Bali di Australia, destinasi alternatif seperti Lombok sangat cocok untuk digandengkan dengan paket Bali. Apalagi kedua daerah ini memiliki akses (penerbangan) yang mudah, bahkan murah.
Molly mengakui, untuk saat ini Bali masih menjadi tujuan prioritas wisatawan asal Australia. Namun beberapa tujuan alternatif telah menggugah masyarakat Australia untuk liburan, terutama Yogyakarta, Solo, Manado, Surabaya dan Lombok. “Makanya promosi ke Australia ini kita galakkan,” jelasnya.
Keiikutsertaan Lombok Sumbawa Promo menurut Molly, menjadi fenomena menarik. Karena karena orang-orang Australia sendiri mulai melirik destinasi pilihan selain Bali, seperti Lombok. Untuk itu pihaknya mengundang NTB ke Gold Coast karena potensi Lombok-Sumbawa yang memang menjanjikan sebagai destinasi pilihan di pasar internasional.
Ia tak menampik, kehadiran Lombok –Sumbawa di Gold Coast sebagai salah satu upaya untuk mengangkat angka kunjungan Wisman ke Indonesia. Untuk itu Budpar RI mengintegrasikan program-program promosi dengan destinasi baru seperti Lombok-Sumbawa.(sslelono)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar