“Berugaq”, sebuah bangunan dari bahan kayu berbentuk Sekepat (bujur sangkar), atau Sekenem (persegi panjang), tanpa dinding, yang biasa menghias sudut halaman rumah warga di Pulau Lombok, ternyata memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat.
Sebagian aktifitas keseharian masyarakat, seperti menerima tamu,musyawarah, begawe (pesta), makan, mengaji Al Qur’an, sholat, hingga duduk-duduk santai, dapat dipastikan akan dilakukan di Berugaq ini.
Selain itu, letak Berugaq yang di luar rumah, serta tanpa dinding, sehingga dari arah manapun orang lain bisa melihat, sekaligus menggambarkan bahwa masyarakat Pulau Lombok itu pada umumnya bersifat terbuka,ramah, dan tidak menyembunyikan sesuatu.
Melihat perannya sang sangat penting tersebut, tak salah kalau permintaan akan Berugaq ini juga selalu meningkat, tak hanya pasar local, tetapi pasar luar daerah, bahkan pasar mancanegara juga ikut meramaikan pembelian Berugaq ini.
Akibatnya, sentra produksi Berugaq ini juga ikut bergairah untuk meningkatkan kinerjanya, sehingga mampu melayani berbagai pesanan yang datang.
Seperti kesibukan para perajin Berugaq di kawasan sentra produksi Berugaq milik Haji Ichsan, di Desa Taman Sari, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Hampir setiap hari puluhan tukang kayu bekerja dengan giat menyelesaikan pembuatan Berugaq, dimana setiap Berugaq terlihat dikerjakan oleh dua orang tukang kayu.
Menurut Haji Ichsan, produksi Berugaq yang dihasilkan pihaknya masih tergantung dari pesanan yang datang. Semakin banyak pesanan, berarti dia juga harus siap-siap menambah tenaga kerja, agar pesanan bisa diselesaikan tepat waktu.
“Peminat Berugaq kami tak hanya warga local saja, tetapi warga luar daerah seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan daerah-daerah lainnya juga banyak, bahkan dari luar negeri seperti Malaysia, dan juga Negara-negara Eropa,” ujarnya.
Kalau sedang banyak pesanan, untuk menambah tukang kayu, Haji Ichsan, yang dikalangan warga setempat ini dikenal sebagai pioner dalam bisnis Berugaq ini merasa tidak kesulitan, mengingat rata-rata masyarakat Desa Dasan Sari memiliki keahlian sebagai tukang kayu.
Secara umum lanjutnya, bentuk Berugaq itu ada dua jenis, Berugaq Sekepat yang bertiang empat, dan Berugaq Sekenem yang bertiang enam. “Berugaq Sekepat ukurannya biasanya antara 2 x 1,5 meter sampai 2 x 2,5 meter. Sementara Berugaq Sekenem ukurannya berkisar antara 3 x 6 meter hingga 3 x 8 meter,” jelas Haji Ichsan.
Pembeli Berugaq lanjutnya, kalau untuk local selain masyarakat umum, biasanya didominasi oleh lingkungan perhotelan dan restaurant. Sementara kalau orang asing, biasanya mereka memesan Berugaq untuk di buat Bungalow. “Semua Berugaq kami buat knock down, sehingga mudah di kemas dan di pasang kembali di tempat pemesan. Sedangkan untuk atapnya, tergantung selera pemesan, apakah mereka mau memakai genteng atau ilalang. Demikian pula dengan bahan kayu, juga terserah selera pembeli. Yang jelas, semakin bagus kayunya, maka semakin mahal pula harga Berugaqnya,” ujar Haji Ichsan.
Berugak produksi Haji Ichsan, rata-rata dijual dengan harga antara Rp 2,5 juta hingga Rp 3,5 juta untuk yang berkaki empat (Sekepat), sedangkan yang berkaki enam (Sekenem) bisa mencapai harga Rp 7,5 juta sampai Rp 10 juta.
Ramainya pemesanan Berugaq Lombok ini juga diakui Kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB, Drs Lalu Gita Aryadi, M.Si. “Sentra produksi Berugaq di Gunung Sari, lokasinya sangat strategis dan tepat berada di jalur wisatawan yang hendak berkunjung ke kawasan tiga Gili (Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air), atau ke Gunung Rinjani di Lombok Utara, sehingga menjadi tempat persinggahan para wisatawan,” ujarnya.
“Dalam masa singgah itu, ternyata banyak tamu atau wisatawan yang tertarik, dan akhirnya memesan Berugaq setelah terjadi kesepakatan harga,” sambung Gita Aryadi.(sslelono)
Mas...minta kontakx p haji ichsan yg buat berugak dong...
BalasHapuskalu butuh berugak dari berkualitas (jati, mahoni, sonokeling) kontak kami ke 081918492046
BalasHapusberugak yang dari kayu mahoni berapa harganya kalau ukurannya 2,5mx2.5m. trim sebelumya
BalasHapus