Senin, 17 Agustus 2009

Senggigi, Tempat Tumbuh Musik Blues di Lombok

Di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), musik Blues memang bukan jenis musik yang populer. Namun demikian, khusus di Pulau Lombok musik satu ini ternyata mempunyai penggemar sendiri.

Kawasan wisata Pantai Senggigi, Batu Layar, Lombok Barat, menjadi tempat awal tumbuhnya animo musik Blues ini. Dimana “Lombok Blues Community”, wadah berkumpulnya para musisi blues di Pulau Lombok, sebut saja diantaranya Bambang Kusyanto, Bobo, Irham, Mr Blues, Heri, Aan, Ham, Haris dan lainnya, Jumat (7/8/2009) lalu, menggelar acara musik bertajuk “Blues Night” di Papaya’s Café - Senggigi.
Menurut Bambang Kusyanto, musik blues di Lombok memang belum begitu dikenal secara luas. Untuk itu sebagai komunitas pecinta musik blues, dia merasa memiliki tanggung jawab untuk mengenalkan musik tersebut, selain tidak sedikit wisatawan mancanegara yang kebetulan berkunjung ke Senggigi, juga sangat menyukai musik ini.
“Dengan menggelar konser musik blues di sebuah café, para pengunjung bisa memesan aneka masakan dan minuman khas yang disediakan, sekaligus bisa melihat penampilan beberapa band aliran blues yang membawakan lagu-lagu musisi terkenal, mulai dari BB King, Gary Moore, Eric Clapton, Janis Joplin dan lainnya,” kata Bambang Kusyanto.
Selain sebagai wadah berkumpulnya para musisi blues di NTB, Lombok Blues Community juga diharapkan dapat mendukung dunia pariwisata di pulau dengan julukan 1000 Masjid ini.
Sebagai band pembuka, tampil Acoustic Musik (Blues) yang dimainkan oleh Mr Blues, Gitaris asal Kanada yang lama berdomisili di Pulau Lombok, berkolaborasi dengan Bobo (Gitaris), Irham (pemain Harmonika)  dan Ham sebagai vokalis. Selanjutnya berturut unjuk kebolehan adalah “Black Talk, Tomstone, Legend Blues Band (PT Newmont Nusa Tenggara), Ary Juliant Etnic BlueSesat dan diakhiri dengan penampilan Irham dkk.
Animo yang ditunjukkan penonton, malam itu juga sungguh fantastis. Dimana penonton ikut larut dengan lagu-lagu yang dibawakan oleh para musisi senior asal NTB tersebut. Suara gitar Mr Blues yang dipadukan dengan suara gitar milik Bambang Kusyanto, seperti membawa penonton untuk bersama ikut terbang ke angkasa.
Meskipun musik blues identik dengan angkatan tua, tapi malam itu yang hadir, baik penonton maupun penampil, bisa dibilang didominasi kaum muda. Dan yang cukup menyita perhatian penonton, adalah penampilan dari Tomstone, band yang lahir dari kumpulan pelajar Lombok yang sedang menempuh studi di Yogyakarta dan biasa membawakan musik Rock’n Roll ini, malam itu mereka khusus bermain musik blues. Akibatnya, keluar harmoni musik “Blues Rock” yang indah, dengan didukung oleh suara yang tinggi dari suara vokalis, Anggun.
Menurut Haris, salah seorang musisi senior yang pernah mewarnai gemerlap musik di Kota Mataram, musik blues merupakan penggambaran kehidupan sekelompok manusia yang merasa dirinya tertindas oleh sebuah kekuasaan.
“Ciri musik jenis ini (blues), adalah lantunan tinggi dari sebuah alat yang dapat menjangkau ketinggian maksimum dari sebuah suara. Dan ini adalah ekspresi dari sebuah jeritan hati yang paling dalam untuk sebuah kebebasan,” terang Haris seraya berucap, ketika sebuah grup musik membawakan sebuah lagu berirama blues, hati kita seperti dibawa pergi oleh alunan tinggi melengking, namun indah.(sslelono)

1 komentar:

  1. Min boleh share nomor kontak salah satu personel tomstone kalo ada? Aan/Rizal/Anggun? Saya hilang kontak sudah sejak 2003.

    Terimakasih.

    BalasHapus