Kamis, 26 Maret 2009

Gubernur Buka Jalur Pendakian Gunung Rinjani

Setelah hampir tiga bulan lamanya jalur pendakian ke Gunung Rinjani (3726 mdpl) ditutup akibat cuaca buruk, Kamis (26/3/09) lalu Gubernur NTB, M Zainul Majdi, akhirnya membuka secara resmi jalur pendakian.

Tak hanya itu, Gubernur bersama rombongan yang jumlahnya sekitar 65 orang, seperti Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Arief Toengkagi, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata NTB, L Gita Ariadi, Kadis Kehutanan NTB, Hj Hartinah, Kadis Kesehatan NTB, dr Ismail, Kadis Perikanan NTB, Ali Syahdan, Kadis Peternakan NTB, Abdul Samad, Kadis Pertambangan NTB, Hariadi Rahmat dan Direktur RSU Mataram, Agus Widjaja, Tim SAR, staf Humas, dan Sat Pol PP NTB, juga berkesemoatan melakukan pendakian perdana.
Bahkan dari kalangan swasta seperti Kasan Mulyono, Manager HRD PT Newmont Nusa Tenggara dan Kuswanto S, pimpinan PT Sadhana Arif Nusa, juga nampak di tengah rombongan. “Tercatat sekitar 200-an orang yang ikut mendaki bersama rombongan gubernur ini,” kata Kabag Humas Pemerintah Provinsi NTB, Andy Hadianto.
Rombongan gubernur sendiri tiba di Sembalun (pintu pendakian-red) sekitar pukul 20.00 Wita dan langsung menuju penginapan Cemara Siu. Sementara para pejabat sekelas Kasi dan staf lainnya, malam itu menginap di penginapan Lembah Sembalun.
Keesokan harinya sekitar pukul 07.00 Wita, rombongan bergerak ke lokasi upacara pembukaan jalur pendakian yang jaraknya sekitar 1 kilo meter dari pos Jagawana. Dan tanpa melalui upcara seremonial yang bertele-tele, Majdi langsung melepas sejumlah pendaki sebagai tanda dibukanya kembali jalur pendakian ke Gunung Rinjani.
Selama pendakian, para pendaki dan rombongan gubernur juga ikut bersama-sama menanam pohon yang sudah disediakan sepanjang jalur pendakian. “Bahkan, dalam pendakian itu Gubernur NTB juga membawa serta putra sulungya, Abang, yang masih berusia 11 tahun untuk menjajal beratnya medan Gunung Rinjani,” jelas Andy.
Sampai di pos satu, rombongan gubernur sempat bertemu dengan Bupati Lombok Timur, Sukiman, yang juga melakukan pendakian bersama rombongan Muspida Lotim. Dan sekitar pukul 11.30 Wita kemudian, rombongan gubernur tiba di Kali Mati Pada Balong. Mereka beristirahat cukup lama sambil menikmati makan siang nasi bungkus.
Biasanya, para pendaki kerap melewatkan malam di pos Kali Mati ini sebelum melanjutkan perjalanan ke Pelawangan Sembalun. Mengingat jalur yang akan ditempuh selanjutnya harus melalui tujuh bukit dengan kemiringan antara 45 hingga 60 derajat.
Di tempat ini, sejumlah pejabat nampak tak kuat lagi melanjutkan pendakian, bahkan Kepala Disbudpar NTB, L Gita Aryadi dan Kepala BTNGR, Arief Toengkagi, terkena kram kaki yang cukup parah, sehingga harus menyerah dan tak bisa mendampingi Gubernur hingga Pelawangan Sembalun (2700 mdpl).
Menjelang Pelawangan dimana Danau Segara Anak nampak terlihat begitu indahnya, badai kencang menerjang rombongan pendakian. Untungnya, rombongan gubernur yang lebih dahulu tiba sudah memasang tenda di pelawangan.
Dari sekian banyak pejabat yang ikut dalam pendakian bersama ini, hanya empat atau lima pejabat saja yang sanggup sampai Pelawangan Sembalun, diantaranya H Iswandi, Agus Widjaja., HL Mawarir Haekal, dan Andy Hadianto, ditambah Manager HRD PT Newmonth Nusa Tenggara, Kasan Mulyono dan Direktur PT Sadhana Arif Nusa, Kuswanto S.
Majdi dan putra sulungnya menginap di salah satu tenda yang menghadap ke tebing Sangkareang. Sementara beberapa porter dan petugas Jagawana terlihat sibuk memasak dan menyiapkan makan malam. Dan keesokan harinya usai sholat Subuh, Gubernur NTB M Zainul Majdi langsung turun untuk pulang.
Program pendakian bersama ini mendapat apresiasi positif dari berbagai pihak, baik dari kalangan pejabat maupun dari kalangan swasta. Kepala BTNGR Arief Toengkagi mengakui, program pendakian bersama ini memang masih banyak kekurangan. Karena program yang tadinya hanya akan diikuti 10 peserta saja, tetapi pada hari H (26 Maret 2009), ternyata banyak peminatnya. “Untungnya, meski banyak pejabat yang tidak bisa sampai Pelawangan, semua peserta pulang dengan kondisi selamat,” tuturnya.
Sementara Kepala Disbudpar NTB, L Gita Aryadi, menyatakan, dengan adanya pendakian bersama Gubernur tersebut, tentu akan semakin mengenal obyek wisata sendiri. “Harapannya, setelah mengetahui dan melihat secara langsung Gunung Rinjani, kita bisa lebih spesifik dalam memasarkan obyek wisata yang satu ini,” pungkas Gita.(sslelono)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar