Satu lagi gugusan pulau-pulau kecil (Gili, dalam bahasa lokal) di wilayah Pulau Lombok yang keindahan dan keeksotisan alamnya menarik minat wisatawan mancanegara untuk berkunjung, yaitu gugusan empat Gili di sebelah selatan Pulau Lombok, Gili Nanggu, Gili Tangkong, Gili Sudak, dan Gili Kedis di Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat.
Menurut para wisatawan yang pernah berkunjung ke lokasi wisata ini, keindahan panorama empat Gili tersebut tak kalah dengan keindahan tiga Gili di utara Pulau Lombok yang lebih dahulu dikenal dunia, Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air. Bahkan dapat dikatakan, tempat ini memiliki kelebihan tersendiri, sepi dan masih alami.
“Sarana dan prasarana di empat Gili ini memang masih minim, belum ada satupun hotel atau tempat penginapan yang dibangun, hanya restaurant saja yang ada di Gili Nanggu dan Gili Sudak. Tetapi bagi tamu, suasana sepi dan jauh dari keramaian inilah yang justeru menarik mereka untuk berkunjung,” kata Tohri, salah satu guide yang kebetulan sedang mengantar rombongan wisatawan dari Australia.
Untuk itu dia berharap pada pemerintah, agar tetap mempertahankan kealamian empat Gili ini. “Bukannya menolak pembangunan, tetapi kebutuhan wisatawan yang menuntut demikian. Pembangunan di kawasan wisata penting, tetapi jangan yang permanent, cukup memperbaiki sarana dan prasarana umum seperti pelabuhan penyeberangan ke Gili, pengadaan toilet, dan terpenting selalu menjaga kebersihan, utamanya di jalur-jalur jalan menuju lokasi wisata,” sebut Tohri.
Wisatawan yang berkunjung menurut Totok, pengelola satu-satunya restaurant di Gili Sudak, biasanya mengikuti program “one day trip” yang dijual oleh travel agen. “Untuk mencapai tempat ini, mereka (wisatawan) dapat menyeberang dengan boat dari pelabuhan kecil di Desa Tawun, Sekotong. Kalau untuk penyeberangan ke satu Gili biaya carter boatnya sebesar 200 ribu rupiah, dua Gili 230 ribu rupiah, dan untuk tiga Gili 280 ribu rupiah,” jelasnya.
Dari Pelabuhan Tawun, wisatawan biasanya menyeberang ke Gili Nanggu (gugusan Gili paling timur) untuk melakukan aktifitas berjemur di pantai berpasir putih, berenang, snorkeling, atau diving menikmati keindahan pemandangan bawah laut sekitar Gili dengan keindahan karang-karang dan ikannya.
Berikutnya menyeberang ke Gili Tangkong melakukan aktifitas yang sama, kemudian menjelang siang mampir ke Gili Sudak untuk makan di restaurant. “Menu yang kami sajikan semua serba seafood, ada ikan bakar, ikan goreng, nasi goreng, dan lainnya,” kata Totok.
Meskipun Gili Sudak hanya dijadikan tempat singgah untuk makan siang lanjut Totok, tetapi pulau kecil dengan luas sekitar 30 hektar ini juga memiliki panorama alam dan keindahan bawah laut yang tak kalah dengan Gili Nanggu dan Gili Tangkong.
Bahkan tepat dihadapan Gili Sudak, ketika dalam perjalanan pulang kembali ke Pelabuhan Tawun, ada pulau karang kecil seluas sekitar 2,5 are, Gili Kedis, yang di kalangan wisatawan dijuluki sebagai “Romantic Island”. “Pulau kecil ini menjadi rangkaian terakhir dari program “one day trip”, dimana para tamu dapat menghabiskan waktunya menikmati keindahan alam nan ekstotis, dan matahari tenggelam di ufuk barat,” kata Totok.
Sementara menurut Herry Sabwan, guide lain yang mengantar rombongan tamu dari Perancis, pasangan penganten yang sedang berbulan madu, Vidre Wibowo dan Julie Leverdez, serta keluarganya. Gili Kedis menjadi magnet terakhir dari petualangan ke gugusan empat Gili di wilayah selatan Pulau Lombok yang sangat diminati para wisatawan.
“Saking berkesannya, para tamu yang pernah berkunjung ke gugusan empat Gili ini, ketika mereka datang kembali ke Pulau Lombok, pasti akan berkunjung ke tempat ini, khususnya ke Romantic Island,” tutur Herry seraya menunjuk dua wisatawan asal Jerman yang telah empat kali datang ke kawasan empat Gili ini.
“Kedatangan kami ke sini, karena penasaran dengan cerita para guide di Gili Trawangan tentang keberadaan sebuah pulau kecil di selatan Pulau Lombok yang dijuluki orang sebagai pulau romantis. Dan benar, pulau ini memang dapat mendatangkan suasana romantis, sehingga menambah rasa cinta saya kepada istriku,” ujar Vidre seraya berjanji, dua tahun lagi dia akan kembali berkunjung ke pulau ini.
“Saya sangat suka sekali dengan suasana di Romantic Island ini. Selain memiliki pemandangan alam yang begitu indah, pantai pasir putih, habitat terumbu karang masih terjaga, dan terpenting privacy kami lebih terjaga,” sambung Julie.(sslelono)
wuih belum pernah kesini...pengen
BalasHapusthanks nice impoh WISATA LOMBOK SUMBAWA