Kepuasan dan kesenangan yang didapatkan oleh ribuan tamu kapal pesiar MV. Pacific Sun ketika datang pertama kali ke Lombok, Senin (29/12/2009) lalu, membuat pihak pengelola kapal pesiar asal Australia ini, Rabu (13/1/2010), kembali singgah di Pelabuhan Lembar- Lombok.
Sama seperti kedatangan yang pertama, kali ini wisatawan yang menumpang kapal pesiar berbendera Inggris, dengan rute pelayaran mulai dari Pelabuhan Fremantle-Australia Barat, Pelabuhan Tanjung Emas-Semarang, Pelabuhan Benoa-Bali, Pelabuhan Lembar-Lombok, dan Pulau Komodo-Nusa Tenggara Timur, untuk kemudian kembali pulang ke Australia ini, juga membawa tamu sekitar 1.700 orang.
“Dari ribuan penumpang kapal pesiar tersebut, hampir 80 persen diantaranya turun dari kapal, dan jalan – jalan ke berbagai destinasi wisata yang tersebar di Pulau Lombok, seperti ke Pasar Seni Sayang-Sayang di Kota Mataram, sentra kerajinan Gerabah Banyumulek dan kawasan obyek wisata pantai Senggigi di Lombok Barat, sentra kerajinan tenun Sukarara, pantai Kuta di Lombok Tengah, Dusun Tradisional Senaru di Lombok Utara, dan lainnya,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Nusa Tenggara Barat, Drs Lalu Gita Aryadi, M.Si.
Ditanyakan mengenai kesiapan sarana transportasi darat untuk membawa para tamu kapal yang hendak berkunjung ke lokasi – lokasi obyek wisata di Lombok? Kembali Gita mengatakan, pihak operator tour local, dalam hal ini A&T Holiday, telah menyiapkan 70 kendaraan, terdiri 50 bus, dan 40 mobil lain yang lebih kecil.
Dikatakan, tamu kapal yang sudah confirm sendiri sebanyak 984 orang, dimana mereka telah membeli paket - paket tour yang dijual diatas kapal. “Namun diluar tamu yang sudah confirm ini, masih banyak tamu lain yang ternyata baru menyatakan niatnya untuk turun kapal, setelah kapal sandar di Lombok. Inilah yang perlu diantisipasi, mengingat kedatangan yang pertama, kita kekurangan sarana transportasi,” jelas Gita.
Lebih lanjut dikatakan, hingga Februari 2010 mendatang, kapal pesiar MV. Pacific Sun, masih akan kembali datang ke Lombok dua kali lagi, yakni pada 1 Februari 2010 dan 17 Februari 2010 mendatang. “Sementara kalau mau dihitung sampai tahun 2012 nanti, maka kapal MV. Pacific Sun direncanakan akan datang ke Lombok sebanyak 12 kali,” terang Gita.
Seringnya MV. Pacific Sun datang ke Lombok dengan membawa tamu dari Australia ini lanjut Gita, artinya pasar Australia untuk wisatawan berkunjung ke Lombok, sudah terbuka. Sekarang, tinggal bagaimana Pemerintah Daerah NTB menyikapi antusias calon wisatawan ini. “Tentunya kedepan, kita akan berusaha keras agar ada penerbangan langsung dari Australia ke Lombok,” ucapnya.
Mungkin sekarang, para wisatawan asal Australia ini berkunjung ke Lombok dengan kapal pesiar. Tetapi kedepan, seiring dengan kepuasan dan kesenangan yang mereka dapatkan selama berada di Lombok, pasti setelah pulang ke negara masing – masing nanti mereka akan bercerita kepada saudara, keluarga, bahkan temannya tentang keindahan obyek wisata dan keramahan masyarakat Lombok.
“Imbas balik inilah yang harus kita pikirkan mulai dari sekarang, caranya yakni dengan melakukan berbagai pendekatan kepada pihak maskapai penerbangan diluar negeri, supaya mau membuka rute penerbangannya ke Lombok,” kata _Gita (Gita).
Untuk itu sambung Manager A&T Holiday, Putu Indriawan, suasana yang sudah kondusif, aman, dan nyaman di Lombok ini agar bisa terus dipertahankan, sehingga para wisatawan merasa enjoy dan betah berkunjung.
“Kalau wisatawan banyak datang ke Lombok, otomatis sector perekonomian masyarakat juga akan ikut terangkat, karena tamu yang datang ini tujuannya adalah untuk berlibur, yang sudah tentu mereka pasti akan membelanjakan uangnya di sini,” ujar Putu Indriawan.
Sedangkan Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) NTB, Drs HL Fatwir Udzali, yang dijumpai di lapangan sedang mengatur anggota HPI yang bertugas sebagai tour guide menyatakan. Bahwa untuk melayani kedatangan kapal pesiar MV. Pacific Sun yang kedua kali ini, pihaknya telah menerjunkan sekitar 80 guide.
“Dari 80 guide ini, kita telah membaginya dalam 8 program paket tour yang ada, seperti paket tour ke Gili Trawangan, Dusun Tradisional Senaru, kerajinan tenun di Sukarara, sentra gerabah di Banyumulek, pantai Kuta, downtown Senggigi, optional tour, dan lainnya,” ucap Fatwir.(sslelono)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar