Berangkat dari keprihatinan akibat minimnya lapangan pekerjaan, kawula muda Dusun Aik Nyet, Desa Buwun Sejati, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, belum lama ini menyelenggarakan kongres pemuda.
Upaya menyatukan dan menyamakan persepsi pemuda ini dilakukan, agar ada perubahan nyata yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Desa Buwun Sejati, khususnya Dusun _Aik Nyet, sebagai salah satu lokasi obyek wisata di Kabupaten Lombok Barat.
Pernyataan tersebut disampaikan Amin, salah seorang tokoh pemuda Dusun Aik Nyet. “Sebagai salah satu daerah yang memiliki obyek wisata, Dusun Aik Nyet ini sepertinya tertinggal dengan daerah lain, karena tak pernah tersentuh pembangunan,” ujarnya.
Bagaimana tidak lanjutnya, hingga kini meskipun setiap hari ada saja orang yang datang berwisata, bahkan kalau hari libur tempat ini selalu dipenuhi orang untuk bersantai, tetapi fasilitas publik sama sekali tak ada.
“Akibatnya, pengunjung yang datang jika kebetulan hendak buang air, atau ganti baju sehabis mandi, harus masuk di kerimbunan hutan dan selalu merasa was-was karena takut ketahuan,” ujar Amin menyesalkan.
Karenanya, melalui kongres pemuda yang dilakukan ini, dia berharap akan ada perubahan nyata di dusunnya, tentu saja perubahan ke arah yang lebih baik.
Untuk diketahui, Dusun Aik Nyet sendiri merupakan salah satu kawasan pedusunan yang masuk dalam kawasan pinggiran hutan Sesaot. Ditempat ini terdapat sumber mata air dan aliran sungai yang jernih, dengan pepohonan hutan yang masih rimbun. Sehingga kawasan ini sangat cocok untuk lokasi bersantai bagi keluarga yang kebetulan hendak mencari suasana tenang di tengah gemericik aliran air, juga lokasi berkemah.
Jika perut terasa lapar, pengunjung bisa menyantap hidangan yang dijual oleh warga sekitar, dengan makanan khasnya seperti Sate Ayam, Sate Sapi, plus Bulayak, sejenis lontong tetapi dibungkus dengan daun pohon aren.
“Dilokasi wisata ini, kami mendirikan warung kaki lima, berupa tenda-tenda kecil, yang menyediakan aneka makanan khas, seperti sate dan bulayak, juga minuman ringan,” ujar Amin.
Selain itu sambungnya, lokasi wisata yang berdekatan dengan kawasan hutan Sesaot ini juga dikelola menjadi hutan kemasyarakatan, dimana warga setempat diberikan kesempatan memelihara hutan sembari bertani untuk mencukupi kebutuhan hisupnya sehari – hari.
Hanya saja, tak seperti kawasan obyek wisata lainnya di Lombok Barat yang telah dikelola dan dibenahi, serta dilengkapi dengan berbagai fasilitas publik, sehingga pengunjung merasa aman dan nyaman ketika berkunjung. Obyek hutan wisata Aik Nyet sama sekali belum tersentuh pembangunan.
“Andai pemerintah, dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lombok Barat mau sedikit saja membenahi kawasan obyek hutan wisata Aik Nyet ini dengan membangun kolam renang, atau menyediakan berbagai fasilitas publik seperti kamar ganti baju, WC, berugak (bangunan terbuka persegi empat khas Lombok), atau berbagai fasilitas publik lainnya. Kami yakin obyek wisata ini bisa membantu pemerintah daerah dalam hal peningkatan pendapatan asli daerah,” ujar Amaq Nahrip, salah seorang tokoh masyarakat setempat.
“Bagaimanapun juga, kalau obyek hutan wisata Aik Nyet ini dibenahi dan bisa dikelola layaknya suatu obyek wisata, otomatis hal itu akan ikut membawa kesejahteraan masyarakat,” pungkas Nahrip.(sslelono)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar