Jumat, 15 Januari 2010

Cuaca Buruk, Pendakian Gunung Rinjani Ditutup

Akibat cuaca buruk, pendakian ke kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, untuk sementara ditutup, baik yang hendak mendaki dengan tujuan ke puncak, maupun ke danau Segara Anak.
Hal ini dilakukan, setelah sebelumnya pihak Taman Nasional Gunung Rinjani, mendapat informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi dan Geofisika Mataram, dimana disebutkan bahwa pendakian jalur ke Rinjani hingga bulan Maret 2010 mendatang, masih tidak kondusif.

“Semua pintu masuk pendakian ke kawasan Gunung Rinjani, baik yang ada di jalur Senaru, dan Torean di Lombok Utara, maupun rute pendakian yang ada di Sembalun, dan Timba Nuh di Lotim, untuk sementara di tutup dulu, hingga cuaca kembali normal,” kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Sahabuddin.
Lebih jauh disampaikan, penutupan pendakian ini adalah untuk mengantisipasi agar jangan sampai terjadi kecelakaan bagi para pendaki Gunung Rinjani, atau pengunjung Danau Segara Anak. “Dan untuk memantau supaya tidak ada yang melanggar, pihak Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, juga telah memerintahkan para petugas yang ada di pintu masuk pendakian, agar memantau dan melakukan patroli di jalur-jalur tikus, yang biasa digunakan para pendaki, selain jalur resmi,” ujar Sahabuddin.
Prakiraan cuaca buruk menurut Badan Meteorologi dan Geofisika Mataram, memang diperkirakan sampai bulan Maret 2010 mendatang, namun jika sebelum bulan itu cuaca sudah kondusif, tidak menutup kemungkinan pintu pendakian juga akan segera dibuka kembali.
Seperti diketahui, para pendaki Gunung Rinjani sejak dulu memiliki berbagai tujuan yang berbeda, seperti grup anak pecinta alam, dan para wisatawan misalnya, mereka mendaki memang untuk melihat keindahan alam Gunung Rinjani saja. Namun di luar itu, banyak masyarakat  Lombok yang mendaki, dengan tujuan untuk memancing, berobat, ritual agama, ilmu kebatinan, bahkan ada yang untuk tes senjata pusaka seperti keris, tombak dan lainnya.
Ironisnya, pendakian ketika cuaca sedang buruk ini yang dipercaya masyarakat adalah waktu yang tepat untuk melakukan pendakian, dan menguji segala senjata dan ilmu kebatinan yang dimliki. “Untuk itu, demi keselamatan para pendaki, kami meminta kesadaran masyarakat agar mau mengerti,” pinta Sahabuddin.
Khusus kepada pengelola travel agent, hanya demi mengejar keuntungan, ternyata masih banyak yang menjual paket-paket pendakian, agar mau belajar dari pengalaman sebelumnya. Sehingga ketika cuaca sedang buruk, yang merupakan siklus tahunan ini, demi keselamatan dan kenyamanan tamu, mereka tak lagi menjual paket pendakian.
Sementara itu, petugas Pos Pelawangan Senaru, Raden Mayando, menyatakan, kawasan pendakian jalur Senaru dan Torean, ditutup sejak 12 Januari 2010 lalu, yang kemudian dikuatkan dengan pernyataan surat resmi dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, tertanggal 15 Januari 2010, tentang larangan pendakian sampai 31 Maret 2010 mendatang.
Diakui, sebelum ada larangan resmi, sejumlah travel agent memang ada yang masih menerima dan melayani paket pendakian ke Gunung Rinjani. Namun karena cuaca buruk, terpaksa program pendakian dibatalkan, dan digantikan ke paket tour lain, yakni program kunjungan ke Dusun Tradisional Bayan, sawah, irigasi, dan kawasan air terjun yang ada di sekitar Senaru, seperti air terjun Sindang Gile dan Tiu Kelep, dengan dipandu oleh guide lokal.(sslelono)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar