Sabtu, 17 Oktober 2009

Event TIME 2009 Dapat Promosikan Wisata NTB

Pasar wisata Indonesia atau Tourism Indonesia Mart & Expo (TIME) 2009, Sabtu (17/10/2009) kemarin secara resmi dibuka oleh Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), KH M Zainul Majdi MA, bersama dengan Direktur Jendral Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI, Sapta Nirwanda, bertempat di Santosa Villas & Resort Lombok.

Kegiatan yang berangsung selama tiga hari tersebut, merupakan pelaksanaan TIME ke 15, dimana pasar wisata ini diselenggarakan oleh Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) bekerjasama dengan panitia local yang terdiri dari Pemerintah Provinsi NTB, Pemeritah Kabupaten Lombok Barat dan seluruh komponen pariwisata, serta asosiasi di NTB.
Dalam sambutan Gubernur NTB menyatakan, pihaknya menyambut gembira atas dipercayanya Pulau Lombok sebagai tuan rumah pelaksanaan TIME 2009. Hal ini menurutnya, secara tidak langsung dapat mempromosikan potensi pariwisata di Pulau Lombok khususnya dan NTB pada umumnya.
“Untuk itu Pemerintah Provinsi NTB dan seluruh Pemerintah Daerah yang ada di NTB, dengan didukung seluruh komponen industri pariwisata yang ada, sangat mendukung suksesnya pelaksanaan TIME 2009 di Lombok ini,” kata Zainul Majdi.
Sementara Direktur Jendral Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI, Sapta Nirwanda, menyatakan, bahwa dampak sector pariwisata begitu besar, tak hanya dinikmati oleh para pelaku wisata saja, tetapi juga berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat.
“Salah satu contoh, kalau dulu para perajin kecil sangat sulit mendekati pasar, maka dengan adanya TIME ini, maka antara penjual dan pembeli bisa langsung melakukan transaksi secara langsung,” ujar Sapta.
Selain itu, dengan dilaksanakannya TIME 2009 ini, kemudian akan disambung dengan pelaksanaan TIME 2010 yang menurut jadwal juga berlangsung di Pulau Lombok, maka hal ini merupakan sarana yang efektif bagi NTB untuk mengenalkan kepada dunia segala potensi kepariwisataan yang dimiliki.
“Dan biasanya, usai pelaksanaan TIME, maka arus kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan asing bisa meningkat. Begitu juga dengan tingkat hunian kamar, biasanya dapat terjual dua kali lipat,” terang Sapta.
Hanya saja lanjut Dirjen Pemasaran ini, mengingat banyaknya even internasional yang akan berlangsung di NTB, maka kedepan NTB harus memiliki sarana yang representative untuk melaksanakan pertemuan yang dihadiri oleh ribuan orang. “Paling tidak, NTB harus segera membangun convention hall yang bisa menampung ribuan orang. Dan saya rasa, orang yang duduk di samping Bapak Gubernur, merupakan orang yang tepat untuk diajak investasi convention hall ini,” ucap Sapta seraya menunjuk Ketua BPPI yang juga pengusaha besar, Pontjo Sutowo.
Sedangkan Ketua BPPI, Pontjo Sutowo dalam sambutan menyampaikan, bahwa sejak pertama kali TIME dilaksanakan di Jakarta tahun 1994 silam, telah berkomitmen terhadap peningkatan citra Indonesia di pentas internasional dan promosi industri pariwisata di manca Negara.
“Memasuki usia penyelenggaraan TIME ke 15 di Pulau Lombok yang merupakan kali pertama ini, kami berharap hal ini mampu memacu perkembangan pariwisata di wilayah Lombok dan NTB sebagai destinasi wisata dunia. Mengingat tujuan perpindahan tempat penyelenggaraan TIME adalah untuk mempromosikan seluruh provinsi Indonesia ke pasar internasional, serta mendorong pertumbuhan pembangunan sector pariwisata dan pendukungnya, termasuk perbaikan dan peningkatan infrastruktur,” jelas Pontjo.
“Sebagai destinasi internasional, Lombok memiliki infrastrutur dan fasilitas yang dibutuhkan untuk menjadi tuan rumah event–event internasional seperti TIME, apalagi dalam waktu dekat (2010) Bandara Internasional Lombok akan segera beroperasi,” tambah Pontjo.
TIME 2009 ini lanjut Pontjo, mempertemukan antara seller dan buyer dari industri pariwisata berskala internasional, serta dihadiri oleh jurnalis-jurnalis luar negeri yang intens menulis bidang pariwisata. “Seller TIME terdiri dari pemain-pemain di bidang perhotelan, termasuk resort & spa, penerbangan, dinas pariwisata daerah (NTO), travel agent/tour operator, cruise line operator, golf dan masih banyak lagi,” tuturnya.
Menurut Cahirperson TIME 2009, Meity Robot, Time 2009 di Lombok ini dihadiri oleh 127 buyer dari 25 negara, serta 119 seller yang berasal dari 97 perusahaan dari seluruh provinsi di Indonesia, diantaranya DKI Jakarta, Bali, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Papua, NTB dan lainnya. Hadir pula 15 jurnalis/ penulis pariwisata dari 10 negara.
Sebagai catatan, tahun lalu pada pelaksanaan TIME 2008 di Makasar, Sulawesi Selatan, dihadiri oleh 104 buyer dari 21 negara dan 108 seller dari 16 provinsi di Indonesia. Saat itu, presentasi seller berdasarkan industrinya adalah industri perhotelan, spa & resort sebanyak 75 persen, tour operator/travel agent 7 persen, adventure/activity holiday 3 persen, airline 1,5 persen, hotel management, dinas pariwisata daerah dan travel portal 8,5 persen, dengan estimasi transaksi senilai US$ 15,2 juta.
“Untuk pelaksanaan TIME 2009 di Lombok kali ini, dengan jumlah buyer dan seller yang meningkat, diharapkan jumlah transaksi juga meningkat 10 sampai 15 persen,” harap Meity.(sslelono)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar